Mediasurabaya.com - Pemkot Surabaya Benar-Benar Serius Menghidupkan Kota Lama
Pemkot Surabaya benar-benar serius menghidupkan Kota Lama. Bukan hanya dari segi wisata, aspek ekonomi dan bisnis di kawasan tua Kota Pahlawan itu juga hendak digenjot. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar Market Sounding. Acara ini mempertemukan para investor, pemilik usaha, hingga pihak pemerintah demi menciptakan pertumbuhan ekonomi yang positif.
Kepala Disbudporapar Surabaya, Hidayat Syah, mengatakan kolaborasi merupakan salah satu prinsip yang dipegang teguh Pemkot Surabaya untuk menghidupkan kawasan Kota Lama.
"Sekarang masalah tempat yang menarik untuk disewa (untuk bisnis), ada yang dimiliki BUMN atau swasta. Nah, itu kami pertemukan dengan pengusaha agar mereka dapat berdiskusi. Mereka mau berbagi, menyewa, dan lainnya untuk menggerakkan ekonomi di Kota Lama," ujar Hidayat.
Hidayat juga menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya membuka peluang sebesar-besarnya kepada para investor dan pelaku usaha. Bahkan, Pemkot juga memberikan beberapa dukungan untuk menunjang bisnis yang akan dijalankan.
"Ada kemudahan perizinan. Pak Wali sudah meminta, termasuk DPMPTSP, untuk mempermudah perizinan usaha di Kota Lama. Selain itu, dari Bapenda, setiap gedung cagar budaya dicek dan setiap tahun mengajukan diskon PBB 50% dan sudah ada aturannya," tuturnya.
Market Sounding ini pun disambut positif oleh para investor. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, M. Ali Affandi, mengatakan ada 200-250 investor maupun pelaku usaha yang hadir dalam kegiatan tersebut.
"Market Sounding ini juga termasuk peningkatan kualitas UMKM. Permasalahan yang terjadi di lapangan menjadi atensi kami. Kami melihat di Kota Lama Surabaya ada berbagai kelas usaha yang bisa berkolaborasi dan saling memperkuat satu sama lain," ujar pria yang akrab disapa Andi.
Salah satu investor muda asal Surabaya, Hilmi Yusuf, mengaku tertarik dengan potensi bisnis yang bisa dikembangkan di kawasan Kota Lama. Apalagi, baginya, ini pertama kali terlibat dalam rencana proyek bersama Pemkot Surabaya.
"Jujur kaget dengan hasil di Kota Lama karena di awal tidak tahu arahnya kemana, tapi cukup cepat progresnya. Potensi bisnisnya saya nilai positif," kata Hilmi.
Selain investor, salah satu perwakilan pelaku usaha dari Jembatan Merah Plaza (JMP), Andreas Septian, juga mengapresiasi upaya kolaborasi untuk menghidupkan kawasan Kota Lama ini. JMP turut merasakan dampak positifnya.
"Secara traffic juga naik. Mungkin tidak langsung tinggi, tetapi perlahan ada kenaikan. Secara keseluruhan, adanya wisata Kota Lama ini, nama kami juga mulai terangkat lagi," ujar Andreas, perwakilan tim marketing JMP.